Berita

Cegah Penyebaran PMK, BUTTMKP Uji Efektivitas Karpet Disinfektan di Bandara

Cegah Penyebaran PMK, BUTTMKP Uji Efektivitas Karpet Disinfektan di Bandara

Penyakit mulut dan kuku (PMK) yang telah merebak di Indonesia sejak tahun 2022, memerlukan berbagai tahapan pencegahan guna mencegah penyebarannya. Dalam upaya pencegahan penyebaran virus PMK, UPT Badan Karantina Pertanian menerapkan penggunaan karpet berdisinfektan di bandara. Karpet tersebut diperuntukkan untuk penumpang pesawat udara yang baru datang. Diharapkan dengan adanya karpet berdisinfektan tersebut, virus PMK yang kemungkinan terbawa di alas kaki penumpang dapat dieliminasi.

Penggunaan karpet berdisinfektan di Bandara, merupakan salah satu standar internasional yang telah lama diterapkan. Tetapi efektifivitas penggunaan karpet tersebut belum teruji secara ilmiah. Untuk itu Karantina Pertanian Uji Terap melaksanakan uji terkait penggunaan karpet berdisinfektan tersebut. Seminar proposal uji terap dengan judul ‘Penggunaan Karpet Disinfektan untuk Menginaktivasi Virus PMK di Tempat Pemasukan dan Pengeluaran’ telah dilakukan pada Jumat (19/05) lalu. Proposal seminar dibawakan secara daring oleh Hajar Cahya Utami, dengan moderator Julia Rosmaya R.

Dalam sambutan dan arahannya, Raden Nurcahyo Nurgroho, Kepala BUTTMKP menyampaikan, “Uji terap ini diharapkan dapat mencegah penyebaran penyakit PMK melalui alas kaki yang kemungkinan terbawa penumpang sehingga beresiko secara tidak langsung dapat menularkan PMK kepada ternak. Karpet berdisinfektan ini belum pernah diuji secara ilmiah di Indonesia. Sehingga kami melaksanakan uji terap ini dengan tujuan, agar karpet tersebut benar-benar bermanfaat untuk mencegah penyebaran PMK di Indonesia.”

Harimurti Nuradji dari Pusat Riset Veteriner BRIN, salah satu narasumber uji terap ini menyampaikan, “Penggunaan karpet desinfektan ini belum ada standar dalam penggunaannya. Diharapkan penggunaan karpet ini bisa menginaktivasi virus PMK dan virus-virus lainnya. Tujuan penggunaan karpet ini adalah untuk mencegah pengendalian penyakit hewan menular di pintu pemasukan dan pengeluaran.”

Indrosancoyo A.W, konsultan professional untuk pengendallian hama dan pestisida pemukiman, salah satu narasumber uji terap juga menyampaikan, “Ada berbagai variable yang harus diperhitungkan untuk mendapatkan kondisi optimal. Dimulai dari jenis karpet yang digunakan, tingkat kebasahan karpet, jenis disinfektan yang digunakan dan berbagai factor lainnya.”

Berbagai masukan dan saran dari peserta yang berasal dari UPT Badan Karantina Pertanian, segera dicatat dan akan menjadi salah satu pertimbangan dalam pelaksanaan uji terap ini. SobatQ, pantau terus kami ya … untuk mendapatkan hasil optimal dalam pelaksanaan uji terap ini.

Kami sudah dikunjungi lebih dari

6120

Total

3663

Bulan Ini

1579

Hari Ini