
Selamat dan Sukses atas dilantiknya Dr. Sahat Manaor Panggabean sebagai Kepala Badan Karantina Indonesia.
Selengkapnya...
Sebagai bagian dari pelaksanaan uji terap dengan judul “Teknik Pengendalian Vektor Lumpy Skin Disease (LSD) berdasarkan Karakteristik Ekologi sekitar IKH,” tim uji terap Karantina Hewan Karantina Pertanian Uji Terap (BUTTMKP), lakukan pengambilan data langsung ke lapangan. Pengambilan data ekologi di seputar kendang peternakan rakyat di wilayah Jawa Tengah, menjadi sasaran tim uji terap kali ini. Wilayah yang dijadikan lokasi pengambilan data adalah di Kabupaten Tegal, Kabupaten Semarang, Kota Semarang, dan Kabupaten Kendal. Pengambilan data didampingi oleh Pejabat Karantina dari Karantina Pertanian Semarang.Puji Yuwono, Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan, Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kendal, menyambut baik kedatangan tim uji terap BUTTMKP di wilayahnya. “Kami sungguh berharap data terkait ekologi kandang yang diambil di wilayah kami, dapat menjadi masukan yang berarti untuk pelaksanaan uji terap di BUTTMKP.”Selain itu, Irene Natalia S, Kepala Seksi Kesehatan Hewan dan Masyarakat Veteriner, Dinas Pertanian Kota Semarang juga menyambut baik kedatangan tim uji terap. “Lumpy skin disease adalah salah satu PR Dinas Pertanian Kota Semarang yang harus segera diselesaikan. Harapan kami, hasil dari uji terap BUTTMKP dapat membantu kami dalam pengendalian LSD di lapangan.”Raden Nurcahyo Nugroho, Kepala BUTTMKP, dalam pesan tertulisnya menyampaikan, “Ekologi sekitar kandang peternakan rakyat merupakan hal penting yang harus diamati, guna membantu pengendalian vector arthropoda penghisap darah. Tim uji terap BUTTMKP pada tahun 2023 ini melakukan pengambilan data ekologi pada peternakan rakyat di daerah Jawa Tengah untuk melengkapi data vector yang telah tersedia dari uji terap tahun 2022 lalu.”Sebelas kandang peternakan rakyat di empat kota/kabupaten wilayah Jawa Tengah diambil datanya. Manajemen lingkungan seputar kandang sangat berpengaruh terhadap perkembangbiakan vektor. Oleh karena itu, data yang diperoleh dari uji terap ini akan menjadi dasar penentuan tindakan pengendalian wabah LSD.
Selengkapnya...Karantina Pertanian Uji Terap (BUTTMKP) memiliki tupoksi melaksanakan uji terap dan diseminasi penerapan teknik dan metode perkarantinaan pertanian sesuai standar internasional. Pelaksanaan uji terap bertujuan menemukan metode tindakan karantina yang tepat untuk dilaksanakan oleh UPT operasional dalam upaya mencegah masuk dan tersebarnya Hama Penyakit Hewan Karantina (HPHK) dan Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina (OPTK).Lumpy Skin Diseasae (LSD) atau penyakit kulit menggumpal atau penyakit cacar ternak adalah penyakit pada ternak sapi dan kerbau yang disebabkan oleh virus family Poxviridae. Penyakit ini disebarkan melalui vector arthropoda penghisap darah via gigitan. Pada tahun 2022, BUTTMKP telah melakukan uji terap terkait LSD. Hasil yang didapatkan terdapat risiko penularan LSD di daerah bebas, dengan ditemukannya serangga arthropoda penghisap darah sebagai vektor LSD di lokasi pengambilan sampel. Serta, terdapat habitat potensial perkembangbiakan vektor di lingkungan instalasi karantina hewan (IKH) sehingga mengakibatkan risiko penularan LSD di lokasi tersebut sangat tinggi.Sebagai kelanjutan uji terap pada tahun 2022 tersebut, pada tahun 2023 ini dilakukan uji terap terkait LSD dengan judul “Teknik Pengendalian Vektor LSD berdasarkan Karakteristik Ekologi sekitar IKH”. Untuk itu, BUTTMKP berkoordinasi dengan Karantina Pertanian Semarang terkait pengambilan data ekologi kandang peternakan rakyat yang tahun lalu dijadikan lokasi pengambilan sampel vector.Turhadi, Kepala Karantina Pertanian Semarang, menyambut baik kedatangan tim uji terap LSD di kantornya pada Rabu (23/08). “Kami siap membantu pelaksanaan pengambilan data ekologi kandang peternakan rakyat terkait uji terap LSD, di wilayah kami. Kami sangat berharap data yang diambil dapat membantu pengendalian LSD di wilayah Jawa Tengah khususnya, dan Indonesia secara umum.Sementara itu, Raden Nurcahyo Nugroho, Kepala BUTTMKP, dalam pesan yang disampaikan melalui tim uji terap menyatakan, “Harapan kami, tim uji terap dapat bekerja mengumpulkan data secara efisien, dengan metodologi yang benar. Kami sangat berterima kasih atas bantuan dan kerjasama yang diberikan oleh Karantina Semarang kepada tim uji terap BUTTMKP. “
Selengkapnya...Bekasi (28/08) Seluruh pegawai Karantina Pertanian Uji Terap (BUTTMKP) mengikuti apel bersama seluruh jajaran Kementerian Pertanian secara daring pada Senin (28/08). Badan Standardisasi Instrumen Pertanian kali ini menjadi Pembina dan Petugas Apel.Dalam arahannya, pembina apel, Agus Susanto menyampaikan, bahwa Kementrian Pertanian telah berhasil menanggulangi berbagai ancaman penyakit hewan. Bahkan telah memproduksi vaksin buatan dalam negeri. Capaian produksi terbesar dari perkebunan kelapa sawit juga telah mendorong besarnya ekspor pertanian dan berhasil berinovasi dalam model integrasi antara sawit dan sapi. Saat ini pemanfaatan sisa produksi pertanian harus dimaksimalkan untuk menjadi pendorong kemajuan pertanian pertanian dan nilai tambah lainnya.Setelah apel bersama Kementan selesai dilaksanakan, selanjutnya Kepala BUTTMKP menyampaikan arahannya. “Kepada seluruh pegawai yang telah bersama-sama mengikuti apel untuk selalu melakukan dan menyebarkan kebaikan.”
Selengkapnya...Bekasi (25/07). Kesehatan jasmani merupakan salah satu syarat penting dalam melaksanakan aktivitas. Hal tersebut berdampak pada peningkatan kinerja aparatur sipil negara. Seperti pepatah lama “Men Sana In Corpore Sano” yang berarti di dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat.Seperti biasa setiap Jumat, Karantina Pertanian Uji Terap (BUTTMKP) menggelar kegiatan senam bersama di halaman kantor. Senam ini diikuti langsung oleh seluruh pegawai, serta karyawan PT. Galang Insan Pratama.Senam berlangsung meriah, dengan iringan musik yang membuat keringat para peserta bercucuran. Setelah sesi aerobic, kemudian diiringi lagu yang sedang populer, Cikini-Gondangdia yang seakan mengajak para peserta untuk berjoget bersama dan menimbulkan kemeriahan tersendiri.“Terus rajin berolahraga agar pikiran positif, raga sehat, jiwa kuat,” tutup Raden Nurcahyo Nugroho, Kepala BUTTMKP. Acara senam diakhiri dengan doa dan foto bersama
Selengkapnya...Jakarta (26/07) Bertempat di ruangan AWR gedung E, telah dilantik dua Dokter Hewan Karantina dari Karantina Pertanian Uji Terap (BUTTMKP), yang naik jabatan menjadi Ahli Muda. Kedua DHK tersebut adalah Hajar Cahya Utami dan Siti Rakhma Afriana.Pelantikan dilakukan bersamaan dengan jabatan fungsional lainnya, dengan total pegawai yang di lantik sebanyak 43 orang dari berbagai jenjang jabatan.Dalam arahannya, Kepala Barantan, Bambang berharap agar seluruh peserta selalu menjaga solidaritas dan kekompakan, serta selalu meningkatkan kinerja menjadi semakin profesional, tangguh, dan tepercaya.Raden Cahyo Nugroho, selaku Kepala BUTTMKP juga menyampaikan untuk selalu konsisten dalam memperkuat Karantina Pertanian.
Selengkapnya...Penyakit mulut dan kuku (PMK) yang telah merebak di Indonesia sejak tahun 2022, memerlukan berbagai tahapan pencegahan guna mencegah penyebarannya. Dalam upaya pencegahan penyebaran virus PMK, UPT Badan Karantina Pertanian menerapkan penggunaan karpet berdisinfektan di bandara. Karpet tersebut diperuntukkan untuk penumpang pesawat udara yang baru datang. Diharapkan dengan adanya karpet berdisinfektan tersebut, virus PMK yang kemungkinan terbawa di alas kaki penumpang dapat dieliminasi.Penggunaan karpet berdisinfektan di Bandara, merupakan salah satu standar internasional yang telah lama diterapkan. Tetapi efektifivitas penggunaan karpet tersebut belum teruji secara ilmiah. Untuk itu Karantina Pertanian Uji Terap melaksanakan uji terkait penggunaan karpet berdisinfektan tersebut. Seminar proposal uji terap dengan judul ‘Penggunaan Karpet Disinfektan untuk Menginaktivasi Virus PMK di Tempat Pemasukan dan Pengeluaran’ telah dilakukan pada Jumat (19/05) lalu. Proposal seminar dibawakan secara daring oleh Hajar Cahya Utami, dengan moderator Julia Rosmaya R.Dalam sambutan dan arahannya, Raden Nurcahyo Nurgroho, Kepala BUTTMKP menyampaikan, “Uji terap ini diharapkan dapat mencegah penyebaran penyakit PMK melalui alas kaki yang kemungkinan terbawa penumpang sehingga beresiko secara tidak langsung dapat menularkan PMK kepada ternak. Karpet berdisinfektan ini belum pernah diuji secara ilmiah di Indonesia. Sehingga kami melaksanakan uji terap ini dengan tujuan, agar karpet tersebut benar-benar bermanfaat untuk mencegah penyebaran PMK di Indonesia.”Harimurti Nuradji dari Pusat Riset Veteriner BRIN, salah satu narasumber uji terap ini menyampaikan, “Penggunaan karpet desinfektan ini belum ada standar dalam penggunaannya. Diharapkan penggunaan karpet ini bisa menginaktivasi virus PMK dan virus-virus lainnya. Tujuan penggunaan karpet ini adalah untuk mencegah pengendalian penyakit hewan menular di pintu pemasukan dan pengeluaran.”Indrosancoyo A.W, konsultan professional untuk pengendallian hama dan pestisida pemukiman, salah satu narasumber uji terap juga menyampaikan, “Ada berbagai variable yang harus diperhitungkan untuk mendapatkan kondisi optimal. Dimulai dari jenis karpet yang digunakan, tingkat kebasahan karpet, jenis disinfektan yang digunakan dan berbagai factor lainnya.”Berbagai masukan dan saran dari peserta yang berasal dari UPT Badan Karantina Pertanian, segera dicatat dan akan menjadi salah satu pertimbangan dalam pelaksanaan uji terap ini. SobatQ, pantau terus kami ya … untuk mendapatkan hasil optimal dalam pelaksanaan uji terap ini.
Selengkapnya...Bekasi (12/05). Sejak tahun 2018, Karantina Pertanian Uji Terap telah mengimplementasikan tiga sistem manajemen yang terintegrasi, yaitu SNI ISO 37001:2016 tentang Sistem Manajemen Anti Penyuapan (SMAP), SNI ISO 45001:2018 tentang Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), serta SNI ISO 21001:2018 tentang Sistem Manajemen Organisasi Pendidikan.Karantina Pertanian Uji Terap terbukti konsisten dalam pemenuhan dokumen serta pelaksanaan di lapangan melalui audit eksternal yang dilaksanakan selama 2 hari (11-12/05) oleh EQA IMS Indonesia. Hasil audit menyatakan bahwa tidak ditemukan adanya ketidaksesuaian sehingga diberikan rekomendasi untuk mempertahankan sertifikasi terhadap ketiga skema SNI ISO tersebut.“Alhamdulillah, satu lagi apresiasi untuk tim BUTTMKP. Mari terus pertahankan komitmen kita bersama ini untuk mewujudkan birokrasi yang bersih dan mengutamakan pelayanan prima kita sebagai organisasi yang produktif menghasilkan inovasi tindakan karantina hewan dan tumbuhan serta berkualitas dalam penyelenggara bimtek,” papar Raden Nurcahyo Nugroho, Kepala Karantina Pertanian Uji Terap secara terpisah.Selamat dan sukses untuk Karantina Pertanian Uji Terap!
Selengkapnya...Rangkaian kegiatan bimtek Analisis Risiko HPHK Tahun 2023 resmi ditutup (13/05) oleh Kepala Pusat Karantina Hewan dan Keamanan Hayati Hewani yang di wakili oleh Koordinator Bidang Hewan Hidup, Heri Yulianto.Selama bimtek dilakukan penilaian kepada seluruh peserta untuk mengetahui hasil kelulusan peserta yaitu harus memenuhi nilai ujian akhir minimal 70. Dari hasil penilaian tersebut didapat 3 peserta terbaik yaitu Diana dari Karantina Tanjung Balai Karimun, Firman Kristianto Soemedi dari Karantina Gorontalo, dan Endah Ismiati dari Karantina Ende.Selain itu, dilakukan juga pemilihan presenter terbaik dari 52 Unit Pelaksana Teknis (UPT). Berdasarkan penilaian oleh narasumber dan reviuwer dengan kriteria mengenai penguasaan dan penyampaian materi serta manajemen waktu, maka apresiasi diberikan kepada Muamar Darda dari Karantina Entikong yang menyampaikan hasil analisis risikonya yang berjudul “Analisis Risiko Kualitatif Masuknya African Swine Fever Melalui Pemasukan Daging Babi Segar dari Sarawak Malaysia ke Kalimantan Barat Melalui Pos Pemeriksaan Lintas Batas Entikong”.Kepala Karantina Uji Terap, Raden Nurcahyo Nugroho menyampaikan, “Selamat untuk semua UPT yang telah memberikan usaha terbaiknya dalam mengikuti bimtek ini, terlebih kepada peserta yang berhasil mendapatkan predikat terbaik. Semoga semua ilmu yang diserap dari para narasumber dan reviuwer dapat diimplementasikan di UPTnya masing-masing.”
Selengkapnya...Bekasi (15/05) Apel pagi lingkungan Kementan kembali dilaksanakan dengan petugas apel dari Direktorat Jenderal Perkebunan. Pembina apel menyoroti tentang isu cuaca ekstrem di sejumlah wilayah Indonesia.Pertanian dan perkebunan sangat bergantung dengan cuaca. Di tengah cuaca ekstrem, Kementan telah mengambil beberapa langkah sebagai tindakan pencegahan. Pertama, pemantauan cuaca, sehingga dengan memahami kondisi cuaca, petani dapat mengatur jadwal irigasi. Kedua, konservasi air, melalui pengumpulan air hujan dan irigasi yang tepat sasaran, dapat menghemat air. Ketiga, diversifikasi tanaman, petani dapat memilih tanaman yg tahan panas. Keempat, manajemen penyakit dan hama. Kelima, pemanfaatan teknologi contohnya sensor serangga dan monitor cuaca. Serta keenam, hubungan dengan lembaga terkait, contohnya lembaga bantuan keuangan, serta pemberian bimbingan teknis untuk penanganan cuaca.Melalui langkah-langkah penanganan tersebut harapannya target produksi pertanian tetap dapat tercapai dengan optimal.Selesai apel, Kepala Karantina Pertanian Uji Terap, Raden Nurcahyo Nugroho juga menyampaikan “Di balik cuaca ekstrem yang melanda, pada Jumat (12/05) lalu, kita telah berdoa bersama mensyukuri capaian kinerja pertanian. Mari kita jadikan semangat untuk memberikan usaha yang terbaik, karena sekecil apapun usaha yang kita berikan telah turut mensukseskan capaian kinerja pertanian,” ujar Raden.Beliau juga mengapresiasi panitia bimtek analisis risiko HPHK yang telah mentuntaskan kegiatan Sabtu (13/05) kemarin. “Usai kegiatan bimtek anrisk, seluruh ketua tim dimohon segera bersiap untuk bimtek dan kegiatan uji terap berikutnya,” pungkas Raden Nurcahyo.
Selengkapnya...Selain Balai Uji Terap Teknik dan Metode Karantina Pertanian (BUTTMKP), ada satu lagi unit kerja Kementerian Pertanian di Kabupaten Bekasi. Instansi tersebut adalah Balai Pengujian Mutu dan Sertifikasi Pakan (BPMSP).Raden Nurcahyo Nugroho, Kepala BUTTMKP pada hari Jumat (12/05) kemarin menghadiri kegiatan halal bihalal yang diadakan oleh BPMSP. Raden Nurcahyo berharap bahwa silaturahim yang terjalin di antara kedua instansi Kementerian Pertanian ini dapat berjalan dengan baik. “Terima kasih atas undangannya. Semoga silaturahim ini menjadi keberkahan bagi sahibul bait dan semua yang hadir,” ujar beliau.Dayat, Kepala BPMSP menyampaikan hal senada, “Semoga sinergi antara BUTTMKP dan BPMSP menjadi semakin kuat.”Acara ditutup dengan ramah tamah antar keduanya.
Selengkapnya...Seluruh rangkaian bimtek Analisis Risiko HPHK yang berlangsung selama 6 hari telah berakhir pada Sabtu (13/05). Kepala Pusat Karantina Hewan dan Keamanan Hayati HewanI diwakili oleh Koordinator Bidang Hewan Hidup, Heri Yulianto menutup bimtek secara resmi, didampingi oleh Subkoordinator Bimbingan Teknis, Umar Suryanaga.Dalam arahannya, Heri mengucapkan terima kasih kepada narasumber, reviuwer, panitia, dan peserta yang telah senang dan bahagia mengikuti bimtek ini. “Analisis risiko merupakan salah satu pilar dari Badan Karantina Pertanian. Dokumen analisis risiko harus dibuat dengan serius di UPT masing-masing, sesuai dengan esensi analisis risiko dalam Undang-undang 21 tahun 2019,” demikian ujar Heri.Salah satu peserta bimtek turut menyampaikan kesan dan pesan yaitu Dedi Kurniawan dari Karantina Pertanian Mataram “Kami merasa nyaman mengikuti bimtek di BUTTMKP, dan terima kasih atas bimbingan dari narasumber dan reviuwer dalam penyusunan proposal. Serta terima kasih juga untuk seluruh panitia yang telah bekerja keras menyiapkan dan membantu jalannya bimtek dan mengakomodir berbagai keperluan kami,” ujar DediDi akhir acara, seluruh peserta berhasil menerima sertifikat kelulusan. Penyerahan sertifikat secara simbolis diwakili oleh Abdul Azis Nasution dari Karantina Pertanian Pekanbaru dan Awit Diah Anggrainingrum Naomi dari Karantina Pertanian Biak.Dalam kesempatan terpisah, Raden Nurcahyo Nugroho, Kepala Karantina Pertanian Uji Terap menyampaikan, ^Harapan kami sebagai penyelenggara bimtek, analisis risiko yang telah diajarkan dapat diimplementasikan dengan baik di UPT operasional masing-masing peserta.”Selamat kembali ke UPT masing-masing. Sampai jumpa di bulan November, pada acara lanjutan Workshop Analisis Risiko oleh Pusat Karantina Hewan dan Keamanan Hayati Hewani, Barantan.
Selengkapnya...Bekasi (13/05)- Balai Uji Terap Teknik dan Metode Karantina Pertanian (BUTTMKP), salah satu instansi di bawah Badan Karantina Pertanian mempunyai tupoksi melaksanakan uji terap. Pelaksanaan tersebut memerlukan kerjasama dengan instansi terkait.Salah satu uji terap yang telah dilakukan yaitu perlakuan iradiasi terhadap lalat buah pada buah naga, yang pelaksanaannya dilakukan bersama Pusat Riset Teknologi Proses Radiasi, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dan Balai Besar Peramalan Organisme Pengganggu Tumbuhan, Direktorat Jendral Tanaman Pangan.Kajian perlakuan iradiasi terhadap lalat buah pada buah naga yang dilakukan oleh BUTTMKP memberikan hasil bahwa perlakuan tersebut dapatmencegah munculnya imago lalat buah Bactrocera papayae sebagai spesies yang sangat toleran. Dosis efektif yang direkomendasikan sebesar 248 Gy tidak berpengaruh signifikan terhadap degradasi mutu buah naga merah hingga 17 hari penyimpanan pada suhu 11 derajat celsius.Slamet Budiawan, salah satu anggota uji terap menyebutkan bahwa perlakuan ini dapat memiliki peluang yang baik untuk dikembangkan sebagai perlakuan karantina untuk menunjang ekspor produk hortikultura asal Indonesia, khususnya buah naga merah.Tahun 2023 ini, hasil uji terap tersebut telah berhasil menembus jurnal internasional bereputasi terindeks Scopus Q3 yakni HAYATI Journal of Biosciences yang diterbitkan oleh Departemen Biologi IPB University pada tautan https://doi.org/10.4308/hjb.30.4.612-620 “BUTTMKP dapat berkontribusi dalam pengembangan ilmu pengetahuan di dunia melalui publikasi internasional. Selain itu, publikasi tersebut dapat meningkatkan eksistensi dan reputasi Karantina Pertanian dalam dunia internasional,” ucap Raden Nurcahyo Nugroho, Kepala Karantina Pertanian Uji Terap.Tunggu ya SobatQ, publikasi hasil uji terap lainnya.
Selengkapnya...Ekspor tanaman hias air memberikan dampak positif yang signifikan terhadap pendapatan devisa negara. _Anubias sp._ adalah tanaman akuatik memiliki nilai ekonomi tinggi akan tetapi ekspor tanaman hias air tersebut mengalami kendala dengan adanya pemberitahuan ketidakpatuhan oleh negara eksportir (Notification of Non-Compliance/NNC).NNC ekspor tanaman hias air memiliki kecenderungan meningkat beberapa tahun terakhir. Selama tahun 2022, kasus NNC tanaman hias dengan alasan teknis sebanyak 46 kasus, antara lain temuan _Bemisia tabaci_ pada bibit tanaman yang diekspor sehingga menyebabkan tanaman dimusnahkan. Adanya NNC tersebut menyebabkan perlu dilaksanakannya uji terap untuk mendukung ekspor tanaman hias.Karantina Pertanian Uji Terap tahun 2023 melaksanakan uji terap dengan judul “Perlakuan Perendaman Insektisida untuk Mengeliminasi _Bemisia tabaci_ (Gennadius) (Hemiptera: Aleyrodidae) pada tanaman _Anubias sp._ Tahap pertama yang dilakukan adalah seminar proposal. Seminar tersebut dilaksanakan pada Jumat (12/05). Abdul Mubaraq Irfan, Analis Perkarantinaan Tumbuhan Karantina Pertanian Uji Terap memaparkan proposal secara daring.Seminar dihadiri oleh Pejabat Karantina Pertanian, Instansi Kementerian Pertanian, dan intansi terkait. Narasumber pada seminar ini adalah Prof. Dadang dan Dr. Dewi Sartiami dari IPB University.Sesi diskusi dilakukan setelah pemaparan proposal. Hal ini bertujuan untuk mendapatkan masukan dari para peserta seminar proposal uji terap.“Perlakuan uji terap ini harapannya dapat dijadikan teknik untuk pengendalian dari _on farm_ sehingga dapat mengurangi NNC ekspor tanaman hias air ke luar negeri” ucap Abdur Rahman, salah satu peserta dari Pusat Karantina Tumbuhan dan Keamanan Hayati Nabati.“Selain itu, harapannya uji terap ini dapat dipublikasikan secara internasional,” ucap Abdul Rahman lebih lanjut.Raden Nurcahyo Nugroho, Kepala Karantina Pertanian Uji Terap dalam pembukaan acara seminar menyampaikan bahwa BUTTMKP berupaya memberikan solusi terhadap adanya NNC ekspor tanaman hias air.Selanjutnya, Raden berharap adanya uji terap tersebut akan memberikan dampak yang signifikan terhadap keberterimaan ekspor tanaman hias di luar negeri.Karantina Pertanian Uji Terap siap dukung ekspor tanaman hias.
Selengkapnya...Penyakit Mulut dan Kuku (Food & Mouth Disease) dan Lumpy Skin Disease (LSD) merupakan 2 penyakit eksoktik yang masuk ke Indonesia pada tahun 2022. Lumpy Skin Disease masuk ke Indonesia mulai dari Sumatera hingga meyebar ke pulau Jawa . Bersamaan dengan masuknya LSD terjadi reemerging disease kasus PMK. Kedua penyakit ini menyerang hewan yang sama yaitu sapi dan kerbau.Karantina Pertanian Uji Terap pada tahun 2023 menguji larutan kombinasi dari disinfektan dan insektisida yang digunakan untuk mengelimnasi PMK dan LSD secara bersamaan. Seminar proposal dari uji terap dengan judul “Efektivitas Kombinasi Disinfektan dan Insektisida untuk Mengeliminasi Virus PMK dan Vektor LSD di Tempat Pemasukan dan Pengeluaran” telah dilakukan pada hari Jumat (19/05) lalu. Proposal seminar dipresentasikan secara daring oleh Lylya Samsi, dengan moderator Ika Suharti.“Uji terap ini merupakan saran dari UPT operasional di Badan Karantina Pertanian yang ingin menerapkan penggunaan disinfektan dan insektisida secara bersamaan di tempat pemasukan dan pengeluaran, untuk mengelimnasi virus PMK dan vector LSD sekaligus,” ujar Raden Nurcahyo Nugroho, Kepala Karantina Pertanian Uji Terap, saat membuka seminar proposal.“Salah satu masalah utama dari penggunaan insektisida yang tepat sasaran adalah bila vector yang akan dituju berbeda. Vektor nyamuk atau stomoxys akan berbeda konsentrasi insektisidanya, dikarenakan ukuran kedua serangga penghisap darah tersebut berbeda,” urai Indrosancoyo A.W, konsultan professional untuk pengendallian hama dan pestisida pemukiman, salah satu narasumber uji terap.Harimurti Nuradji dari Pusat Riset Veteriner BRIN, salah satu narasumber uji terap ini menyampaikan, “Yang perlu dipertimbangkan Jenis disinfektan, jenis insektisida, konsetrasi, dan perlakuan. Ruang lingkup kegiatan juga harus dipertimbangkan, karena keterbatasan waktu, biaya, dan SDM. Serangga vektor LSD tidak hanya kutu, tetapi juga nyamuk dan lalat, tidak semua vector mungkin tidak bisa dicover.”Tim uji terap mendapatkan banyak masukan dan saran dari UPT Barantan yang mengikuti seminar proposal tersebut. Seluruh saran dan masukan tersebut akan menjadi bahan pertimbangan dalam pelaksanaan uji terap.
Selengkapnya...Bekasi (12/05). Kinerja Kementerian Pertanian RI terus menerus menunjukkan prestasi yang membanggakan. Mulai dari peningkatan NTP (Nilai Tukar Petani), kontribusi terhadap PDB (Produk Domestik Bruto), peningkatan ekspor, serta kinerja positif lainnya. Sebagai ungkapan rasa syukur atas kinerja Kementerian Pertanian yang berjalan baik, atas arahan Menteri Pertanian, keluarga besar Karantina Pertanian Uji Terap menggelar doa bersama.“Acara ini merupakan simbolis wujud syukur kita bersama untuk prestasi yang diraih oleh Kementan atas kerja keras seluruh pihak, sekaligus kita bersama memohon perlindungan dan keberkahan dalam setiap langkah memajukan pertanian Indonesia,” ungkap Raden Nurcahyo Nugroho, Kepala Karantina Pertanian Uji Terap.Acara yang diselenggarakan di Masjid Miftahul Jannah ini diikuti oleh ASN, PPNPM dan pegawai outsorching. Diawali dengan pengantar oleh Kepala Balai dan dilanjutkan dengan doa bersama yang dipimpin oleh Ust. Khaerudin.
Selengkapnya...Total
Bulan Ini
Hari Ini